Monday 12 October 2009

Pengaruh sinetron dalam hidup sehari-hari

LATAR BELAKANG
Dewasa ini kita dapat melihat sendiri secara langsung, betapa maraknya tayangan sinetron dan reality show dalam program acara televisi yang ditayangkan stasiun televeisi swasta di tanah air. Tayangan sinetron dan reality show memiliki berbagai unsur.
Unsur yang dominan antara lain, mempunyai peran protagonis dan antagonis. Dalam hal ini pemeran atau aktor protagonis diharapkan dapat memunculkan kesan berbudi luhur dan bersikap selayaknya manusia yang tidak mendendam dan selalu berusaha menanamkan kesan bahwa perbuatan jahat selalu harus dibalas dengan perbuatan baik.
Akan tetapi, pemeran atau aktor antagonis mempunyai kesan agar para pemirsa juga terpancing emosinya dalam mengikuti jalan cerita pada sinetron tersebut. Para pemeran dianggap berhasil memerankan tokoh apabila para pemirsa dapat terpancing emosinya. Dalam hal ini, pemeran protagonis memunculkan kesan kebaikan pada pemirsa sedangkan pemeran antagonis bisa serta merta dibenci bahkan dalam kehidupan nyata.
PERMASALAHAN UTAMA
Tayangan-tayangan seperti ini menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Bagi sebagian masyarakat yang menyukai tayangan seperti ini, contoh ibu rumah tangga, para muda-mudi dan anak kecil, merasa terhibur dengan alur cerita, para aktor, dan betapa emosi mereka ikut terpancing dengan adanya tontonan ini.
Akan tetapi bagi mereka yang berbanding terbalik dengan masyarakat yang pro, alasan mereka untuk menentang tayangan sinetron adalah kurang mendidik, menampilkan adegan-adegan kekerasan yang transparan, dan juga memicu oara muda-mudi dan anak kecil untuk meniru adegan-adegan di dalamnya, walaupun ada adegan baik, tapi tidak tertutup kemungkinan bagi mereka untuk meniru adegan kekerasan dan kekejaman.
Walaupun begitu, masyarakat yang kontra dengan tayangan ini menyesalkan jam tayang yang diplot oleh stasiun televisi sebagai waktu prime time. Prime time adalah pada saat sebagian besar masyarakat berada di rumah untuk menonton televisi, biasanya antara jam 7-10 malam. Hal ini disayangkan, mengingat apabila tontonan ini mendapat kategori Dewasa, maka seharusnya dapat ditayangkan lebih malam, dengan asumsi bahwa muda-mudi dan anak-anak kecil sudah beristirahat.
Sementara itu, pihak stasiun televisi beralasan pada jam-jam prime time, rating dan share mereka meningkat tajam, yang akan dipicu juga dengan banyaknya sponsor yang menayangkan iklan-iklan pada waktu jeda tayangan sinetron tersebut. Di bulan Ramadhan ini, banyak beterbaran sinetron-sinetron religi yang menyelipkan moral yang baik. Seperti contoh Cinta Fitri season Ramadhan.
SINOPSIS SINETRON CINTA FITRI SEASON RAMADHAN
ANAK adalah harta yang tidak ternilai harganya. Tidak heran bila kehadiran seorang anak akan semakin merekatkan tali kasih di antara suami dan istri. Bahagia akan kehadiran seorang anak kini dirasakan pula oleh Fitri dan Farrel. Setelah melalui perjuangan panjang, buah cinta Fitri dan Farrel akhirnya lahir dengan selamat.
Farrel lantas meminta Bu Lia memberikan nama untuk anak mereka. Telanjur malu lantaran selalu bersikap jahat pada Farrel, Bu Lia pun menolak permintaan itu. Namun Farrel meyakinkan kalau permintaan itu merupakan suatu kehormatan, karena Bu Lia adalah ibu yang sangat dicintai dan dihormati oleh Farrel. Penuh haru, Bu Lia akhirnya memberi nama Raffa Emeraldi Hutama untuk anak Fitri dan Farrel.
Setelah kelahiran Raffa,Bu Lia memohon Farrel agar kembali ke rumah Hutama. Perempuan separuh baya itu mengingatkan Farrel akan amanat Hutama sebelum meninggal, menjaga keluarga dan Retro dari apa pun juga. Apa boleh buat, Farrel dan Fitri tak kuasa menolak permintaan Bu Lia.
Sebaliknya, Mischa dan Faiz terkejut melihat kepulangan Farrel, Fitri, dan Oma ke rumah. Terlebih ketika Bu Lia meminta Farrel untuk kembali bekerja di Retro. Dengan segala cara, Mischa dan Faiz berusaha menghancurkan kepercayaan Bu Lia pada Farrel. Dengan sengaja, Mischa meninggalkan petunjuk yang membuat Farrel mencurigai Faiz kalau dia bukan anak kandung Hutama.
Lantaran penasaran, Farrel dan Fitri mencoba menyelidiki hal tersebut. Bu Lia yang mengetahui niat mereka menjadi marah dan meminta Farrel dan Fitri agar tidak lagi memfitnah serta membuat keluarganya cerai berai. Di sisi lain, Faiz yang licik selalu berusaha terlihat sebagai anak baik dan saleh di depan Bu Lia.
Sementara itu, Bram yang merasa selalu diremehkan oleh Mischa dan Faiz berhasil menemukan master CCTV ketika Pak Hutama meninggal dunia di Retro. Bram shock saat mengetahui kalau pembunuh yang sebenarnya adalah Mischa dan Faiz. Dasar serakah, bukannya membongkar kedok Mischa dan Faiz, Bram malah memeras mereka demi keuntungan pribadi. Nahas bagi Maya, saat akan membongkar semua kedok Faiz, dirinya mendapat celaka hingga mengakibatkan kelumpuhan.
Di bagian lain, Aldo kehilangan Moza yang diculik Tristan pada saat mereka berlibur ke vila. Setelah melalui perjalanan panjang dan berliku, Aldo berhasil menemukan Moza yang ternyata adalah istri Tristan.
Bagaimana kisah selanjutnya? Apa yang akan dilakukan Farrel dan Fitri untuk membongkar kedok Mischa dan Faiz? Mungkinkah Mischa dan Faiz akan membiarkan Farrel, Fitri, dan Raffa hidup bahagia?
Apa yang sebenarnya terjadi pada Aldo dan Moza?
BERIKUT CUPLIKAN ADEGAN DALAM CINTA FITRI SEASON RAMADHAN


PEMBAHASAN
Dari sinopsis cerita diatas, Fitri dan Farrel sebagai dua tokoh utama selalu berusaha menanamkan nilai-nilai soleh dalam kehidupan mereka. Hal ini ditandai dengan Farrel yang memberi kesempatan kepada Bu Lia untuk memberi nama bagi buah hatinya dengan Fitri. Apalagi mengingat begitu berlikunya kehidupan Farrel dan Fitri, hal ini patut diacungi jempol.
Akan tetapi, manusia biasa memang tidak bisa luput dari dengki dan iri hati. Mischa dan Faiz yang tidak menginginkan Farrel, Fitri, Raffa, dan Bu Lia kembali ke rumah Hutama, berusaha menjalankan rencana jahat yang telah mereka susun. Rencana itu adalah dengan memfitnah Farrel agar mencurigai bahwa Faiz bukanlah anak kandung Hutama.
Apalagi saat Bram menemukan master CCTV yang memuat rekaman pembunuhan Pak Hutama, yang ternyata pelakunya adalah Mischa dan Faiz sendiri. Mereka adalah dua orang yang berpura-pura baik dan berbudi luhur, akan tetapi di belakangnya mereka adalah dua orang yang kejam dan tidak segan-segan melakukan pembunuhan demi tercapainya tujuan mereka.
Dalam sinopsis cerita ini, pemirsa diajak untuk ikut berkecimpung dalam pusaran permasalahan yang dialami keluarga Farrel dan Fitri. Sudah pasti pemirsa terpancing untuk terus mengikuti cerita sinetron ini hingga tamat episodenya.
Selain diharapkan dapat mengisi waktu, tayangan sinetron religi juga dimaksudkan bagi masyarakat untuk dapat menanamkan dan mencermati bahwa di bulan penuh berkah ini, Allah tidak pernah meninggalkan umatnya, asalkan umat manusia bertawakal dan tetap takut kepadaNya.
Menurut saya sinetron Cinta Fitri season Ramadhan ini tidak sepenuhnya mengumbar hal-hal yang negatif, melainkan kita dapat melihat sisi positif dalam sifat manusia, dalam kasus ini Farrel dan Fitri agar selalu berusaha menanamkan kebaikan dan cinta dalam setiap aspek kehidupan mereka, dan selalu membalas setiap perbuatan jahat dengan perbuatan baik. Niscaya hal tersebut akan membuat orang yang berniat jahat menjadi malu dan jera, dan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya tersebut.
Hal-hal negatif dalam sinetron ini, misalnya seperti pembunuhan Pak Hutama yang dilakukan oleh Mischa dan Faiz, sebenarnya harus dapat diseleksi dengan baik dalam pemahaman kita.
KESIMPULAN
Tayangan sinetron dan reality show memang akan selalu memicu perdebatan di dalam masyarakat. Akan tetapi perlu diingat bahwa tidak selalu setiap sinetron atau reality show merupakan tayangan tidak bermutu yang tidak boleh ditayangkan. Semuanya akan tetap kembali kepada individu-individu yang menonton tayangan ini. Hendaknya setiap adegan dalam sinetron atau reality show diartikan secara harafiah dan jangan ditelan bulat-bulat. Dramatisasi dalam setiap tayangan memang diperlukan sehingga dapat membuat tayangan dan jalan cerita menjadi lebih hidup dan tidak monoton. Selain itu, dalam upaya pencegahan untuk tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, hendaknya pihak stasiun televisi menempatkan tayangan tersebut pada jam-jam malam atau pada saat para muda-mudi dan anak-anak sudah beristirahat.
Setiap perbuatan pasti mempunyai dua sisi yang bertolak belakang, dan jangan pernah setiap perkataan dan perbuatan ditelan bulat-bulat tanpa dicerna secara signifikan terlebih dahulu.

Prepared by
Yohanna Tjahyadi
MKT 11-1C
2007110352

No comments:

Post a Comment