Monday 12 October 2009

structural functional

Pengantar
Istana Negara, Gedung Putih, Gedung DPR, Gedung Gubernur, mobil Mercy, mobil BMW, pria berotot, wanita cantik gemulai, dan gedung body lainnya adalah merupakan struktur. Sedangkan gerakan, aktivitas, sistem, hasil, serta dinamika semua lembaga tersebut adalah fungsi. Adapun gaya yang dipakai orang yang disebut tradisi , perilaku, dan visioner dikenal dengan pola pendekatan dan pertunjukkan kemampuan atau kekuatan serta popularitas kedalam maupun keluar disebut dengan kapabilitas. Struktu, fungsi, pendekatan, dan kapabilitas yang dimaksud diatas adalah semuanya dikaitkan dengan sistem politik.

A. STRUKTUR DAN FUNGSI
1. Pengertian dan definisi
Struktur politik berasal dari dua kata yaitu struktur dan politik. Struktur berarti badan atau organisasi, sedangkan plitik berarti urusan negara. Jadi secara harafiah struktur politik adalah badan atau organisasi yang berkenaan dengan urusan negara. Untuk itu struktur politik selalu berkenaan dengan alokasi nilai-nilai yang bersifat otoritatif, yaitu yang dipengaruhi oleh distribusi serta penggunaan kekuasaan. Sebagaimana Bertrand Russel mengatakan bahwa kekuasaan adalah konsep yang mendasar dalam Ilmu Sosial, seperti halnya energi dalam konsep Ilmu Alam.
Menurut Muhtar Afandi, Kekuasaan adalah kapasitas, kapabilitas, atau kemampuan untuk mempengaruhi, meyakinkan, mengendalikan, menguasai dan memerintah orang lain.
Dari pendapat tersebut diatas, terlihat bahwa kekuasaan merupakan fokus inti dari politik. Sedangkan politik sendiri mempunyai fokus utama adalah keputusan (Morton R.Davis). keputusan yang dimaksud adalah keputusan yang menyangkut kepentingan keseluruhan masyarakat dan bersifat dapat dipaksakan berlakunya.
2. Struktur Politik
Struktur adalah pelembagaan hubungan organisasi antara komponen-komponen yang membentuk bangunan itu. struktur politik sebagai satu spesies struktur pada umumnya, selalu berkenaan dengan alokasi-alokasi nilai yang bersifat otoratif yaitu yang dipengaruhi oleh distribusi serta penggunaan kekuasaan. Kekuasaan merupakan substansi pokok pembahasan ilmu politik. Ia merupakan hal pokok seperti energi dalam konsep ilmu alam (Bertrand Russel). Kekuasaan adalah sebuah kapasitas, kapabilitas, atau kemampuan untuk mempengaruhi, meyakinkan, mengendalikan, menguasai, dan memerintah orang lain. kapasitas demikian erat hubungannya dengan wewenang (authority), hak (right), dan kekuatan (force, naked power).
Karl W. Deutsch memberikan makna terhadap hakikat politik: Politik berkenaan dengan pencapaian tujuan masyarakat, bidang tugasnya ialah keputusan yang menyangkut kepentingan seluruh masyarakat dan bersifat mengikat dan dapat dipaksakan berlakunya. Politik adalah satu proses dalam mana masyarakat memutuskan bahwa aktivitas tertentu adalah lebih baik dari yang lain dan harus dilaksanakan.
Struktur politik dapat diklasifikasikan menjadi bangunan yang nampak secara jelas(konkret) dan juga tidak jelas.
a. Mesin Politik: Informal (Infrakstruktur Politik)
Mesin politik informal (Infrakstruktur Politik) adalah mesin politik yang ada dalam masyarakat yang tidak memiliki pengaruh secara langsung dalam pembuatan keputusan politik negara, seperti, perubahaan UUD, pembuatan UU, pembuatan keputusan politik lainnya, yang berlaku umum dan memaksa bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Faktor yang bersifat informal (tidak atau kurang resmi) yang dalam kenyataan mempengaruhi cara kerja aparat masyarakat untuk mengemukakan, menyalurkan, menerjemahkan, mengkonversikan tuntutan, dukungan yang berhubungan dengan kepentingan umum. Kelompok ini termasuk golongan penekan, alat komunikasi massa, dan lain-lain. struktur semacam ini dapat berupa tatanan atau pranata yang tak tampak secara jelas tetapi berpengaruh, dan eksistensinya dapat dirasakan karena adanya fungsi-fungsi yang mengalir sehingga pendekatan yang digunakan kemudian disebut structural functional.
Yang termasuk dalam resmi dan kurang resmi :
1. Pengelompokan masyarakat atas dasar persamaan sosial ekonomi, walaupun tidak nampak sebagai asosiasi tapi juga memiliki kekuatan, minimal memberikan dasar sikap mental (mental attitude) kelompok tertentu sehingga memiliki forces of revolution. Pengelompokan tersebut terdiri dari golongan tani, golongan pekerja/buruh, golongan profesional, kelas menengah, golongan intelegensia.
2. Pengelompokan atas dasar perbedaan cara, gaya, di satu pihak dan pengelompokan atas dasar kesadaran akan adanya persamaan jenis-jenis tujuan. Karena seringkali bersifat terorganisir dan mempunyai struktur sehingga membentuk assasional politik (politic assational groups). Yang termasuk dalam kategori ini adalah golongan anggota organisasi sosial non politik, golongan agama/spiritual, golongan seniman, golongan media massa dan lain-lain.
3. Pengelompokan masyarakat atas dasar kenyataan dalam kehidupan politik rakyat yang satu sama lain mengemban fungsi dan peranan politik tertentu, yang secara konvensional dikenal dalam setiap sistem politik. Kategoriu ini antara lain : partai politik, golongan kepentingan, golongan penekan, tokoh politik, dan media komunikasi politik.

No comments:

Post a Comment