Tuesday 29 September 2009

Pendekatan Pengembangan Budaya Nasional Indonesia Dalam Era Globalisasi

Seperti telah disinggung diatas, budaya akan memberikan jati diri pada pendukungnya. Dengan kata lain, budaya akan membedakan pendukungnya dari pendukung budaya lain. Budaya juga merupakan pegangan bagi pendukungnya dalam menjalankan hidupnya, memberikan rasa aman, kebahagiaan, serta kesejahteraan lahir batin. Namun, budaya selalu berubah karena, antara lain, perjumpaannya dengan budaya-budaya lain. Walaupun budaya berbeda-beda, ada unsur-unsur dasarnya yang bersifat semesta. Selain itu, walaupun manusia merupakan produk budayanya (nurture), manusia di dalam budaya manapun dia berada, memiliki aspek biologis (nature) yang sama, yang juga menjadi sebagian dari dasar hak-hak asasi manusia yang universal.
Selain kedua hakikat tersebut diatas, terlihat pula bahwa manusia mempunyai berbagai kemampuan (competence), yang inheren dalam dirinya, kemampuan menciptakan dan memakai simbol-simbol (contoh : kemampuan manusia untuk menciptakan dan menguasai bahasa). Budaya biasanya dikaitkan dengan konsep bangsa. Jika suatu bangsa kebetulan bertumpang tindih secara sempurna (sama dan sebangun untuk meminjam istilah planimetri) dengan suatu suku atau etnis (keadaan seperti ini lebih merupakan kekecualian daripada kebiasaan dewasa ini), maka hubungan budaya dan bangsa tidaklah terlalu rumit. Mengembangkan budaya bukanlah pekerjaan yang mudah bagi bangsa Indonesia yang sangat pluralistis itu. telah disepakati bahwa masyarakat Indonesia mempunyai paham kebangsaan dan bangsa Indonesia itu berciri kebhinnekaan dan ketunggalan. Kebhinnekaannya itu diwakili oleh budaya-budaya etnis (yang tradisional) dan ketunggalannya diwakili oleh apa yang disebut budaya nasional yang supraetnis, yaitu budaya yang unsur-unsurnya banyak terdiri atas unsur-unsur baru (non tradisional dan modern, biasanya berupa unsur-unsur pinjaman dari budaya-budaya lain) dan hasi inovasi dan ciptaan mukhtahir bangsa Indonesia sendiri.
Budaya nasional yang supraetnis, berdasarkan hakikat unsur-unsur pembetuknya dan proses pembetukkannya, harus mempunyai daya cakup yang luas sehingga meliputi seluruh rakyat dan wilayah Indonesia. Dia bersifat inklusif, tidak eksklusif, tidak primordial atau sektarian, sedang budaya etnis, seperti kita ketahui menurut hakikatnya, lebih eksklusif daripada inklusif. Budaya yang demikian diharapkan dapat memberikan rasa kesatuan dan persatuan bagi setiap warga negara Indonesia. Untuk memberikan sekadar contoh, unsur-unsur budaya yang dapat berperan demikian adalah bahasa dan sastra Indonesia. Bahasa Indonesia (yang tadinya adalah bahasa Melayu) sama sekali bukanlah pemberian atau hadiah dari kelompok mana pun. Adalah kesepakatan para pejuang yang mengankat bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan untuk bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda 1928. Lagu-lagu modern Indonesia seperti lagu-lagu perjuangan dan lagu-lagu lain karangan komponis Indonesia juga merupakan unsur-unsur budaya Indonesia yang daya cakupnya luas.

mengukur efektifitas promosi

Taktik dari retailer untuk meningkatkan penjualan secara langsung adalah melalui aktifitas promosi.Selain itu promosi juga merupakan alat guna menciptakan image tertentu di benak konsumen. Misalnya, promosi minyak goreng Bimoli 2 ltr Rp. 10.450,- di sebuah supermarket merupakan upaya untuk menciptakan image murah. Sedangkan promosi Ball point Montblanc Rp. 1.250.000,-/pc di butik Montblanc, akan memiliki impact ganda. Bagi konsumen yang mengetahui harga sebenarnya dari ballpoint tersebut, image-nya tentu murah sehingga dapat mendorong pembelian. Namun bagi sebagian besar orang, harga promosi tersebut justru mengukuhkan Montblanc sebagai barang mahal di kategori ballpoint. Bagi manager di operational tujuan promosi yang berkaitan dengan peningkatan penjualan adalah lebih penting. Masalah yang sering kali timbul adalah bagaimana mengukur keberhasilan atau effektivitas dari promosi yang dilakukan. Umumnya promosi dinilai berhasil jika penjualan selama periode promosi meningkat. Namun seringkali dilupakan apakah peningkatan penjualan tersebut mampu menutupi biaya-biaya tambahan yang timbul akibat promosi yang dilakukan. Singkatnya apakah promosi efektif dalam meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

Secara umum efektivitas promosi dapat diukur melalui:
- perubahan % kontribusi penjualan (sales mix).
-perubahan rasio kuantiti item terjual pertransaksi.
-perubahan nilai Rp dari Nett Promotion Income.
Jika ada perubahan positif atas ketiga parameter tersebut maka dapat dipastikan program promosi sukses dilaksanakan.

% Kontribusi Penjualan (%kp)

% contribusi penjualan diperoleh dengan rumus berikut:
%kp = Rp penjualan item bersangkutan/Rp penjualan total x 100%
Contoh kasus

:Penjualan Rinso Anti Noda 1 kg Rp. 10.000.000,-
Total penjualan toko Rp. 100.000.000,- \
Maka %kp = 10.000.000/100.000.000 x 100 % = 10%.
Promosi berdampak positif jika %kp setelah promosi lebih besar dibandingkan %kp sebelum promosi.

Rasio Kuantiti Item Terjual per Total Transaksi (q/tc)

Rasio kuantiti item terjual dengan total transaksi dihitung dengan rumus berikut:
q/tc = kuantiti yang terjual/total transaksi
Contoh kasus:
Selama periode promosi terjual 1.000 pc Rinso Anti Noda 1 kg. Total transaksi di toko selama periode tersebut 2000 transaksi.
Maka q/tc = 1000/2000 = 0.5 unit/transaksi
Jika q/tc selama periode promosi lebih besar dibandingkan q/tc periode regular.Maka dapat dikatakan program promosi berhasil pelaksanaannya.
Beberapa retailer mengkonversi total transaksi ini ke dalam satuan per 100 transaksi, atau per 1000 transaksi. Sehingga q/tc diartikan sebagai item yang terjual per 100 atau 1000 transaksi.

Nilai Rp dari Nett Promotion Income

Konsep utama dari retailing adalah volume penjualan. Artinya margin % boleh lebih kecil, namun dengan volume yang besar, margin rupiahnya akan besar pula. Retailer yang sukses adalah retailer yang mampu menciptakan volume. Salah satu upaya untuk meningkatkan volume adalah melalui aktivitas promosi. Aktivitas promosi dapat dianggap berhasil jika peningkatan volume penjualan juga meningkatkan nilai rupiah dari keuntungan (Net income).Aktivitas promosi dapat dikatakan mencapai titik break even jika nilai kontribusi margin (contribution margin) sama dengan biaya tetap (fixed cost).


Persamaan matematisnya adalah sebagai berikut:
Net Promotion Income = Contribution Margin - Biaya tetap

Titik impas tercapai jika Net Income = nol

0= Contribution Margin - Biaya Tetap

Maka pada titik impas:
Contribution Margin = Biaya tetap
Atau
Penjualan - Biaya Variabel = Biaya Tetap

Contoh kasus:
Deskripsi Selisih Promosi Regular
Penjualan Rp. 10.000 Rp. 20.000 Rp. 10.000
Biaya Variabel Rp. 9.500 Rp. 19.300 Rp. 9.800
-------------- ------------- ----------------
Contibution Margin Rp. 500 Rp. 1.700 Rp. 1.200
Biaya Tetap Rp. 200 Rp. 400 Rp. 200
-------------- -------------- -----------------
Net Income Rp. 300 Rp. 1.300 Rp. 1.000

Pada ilustrasi di atas aktivitas promosi memberikan Net Promotion Income lebih besar dibandingkan jika tanpa promosi (periode regular), sehingga dapat disimpulkan promosi berhasil pelaksanaannya. Kebiasaan bagi manager di toko maupun di merchandising untuk membuat evaluasi mengunakan ketiga parameter diatas akan meningkatkan effisiensi dan efektivitas program promosi di masa yang akan datang. (SMfranchise.com © 2003-2004)

marketing planning and control

INDOMIE dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indofood Group -> MATURITY
COMPETITOR Mie Sedaap dari PT Sayap Mas Utama, anak perusahaan dari Wings Group -> STARS
Mulai launching pertama kali pada tahun 2003 dengan distribusi terbatas hanya di Pulau Jawa dan Bali. Strategi yg digunakan antara lain dengan memasang harga yang sangat ekonomis tapi dengan bumbu yg berkualitas premium, pemberian hadiah piring atau gelas, dan tingkat distribusi yang sangat merata hingga ke pelosok-pelosok, selain itu dengan iklan, dan ajang uji coba gratis besar-besaran yang diselenggarakan di tempat-tempat umum seperti mall, dll.

ADDED VALUE :
An additional aspects that added in some product or service that should be marketed as part of the whole product offer.
5 key factors of pricing :
1. Reflects cooperate objectives
2. Support image
3. Helps achieve profits
4. Provides cash for research and development
5. Only p to provide income
The similarity between PLC and BCG :
1. Introduction – Question Mark
2. Growth - Stars
3. Maturity - Cash Cows
4. Decline - Dogs

marketing mix

Product
Produk kami sangat bervariasi dan unik yang membuat pelanggan akan terus tertarik untuk mendapatkan koleksi kami yang sangat beragam dan eksklusif. Kami terus berinovasi untuk memenuhi permintaan dari para pelanggan setia kami. Produk-produk kami tersebar antara lain, baju-baju atau busana, ragam aksesoris yaitu kalung leher, tali, gelang, hingga tas untuk memudahkan membawa hewan peliharaan kemana-mana.
Price
Harga yang kami tawarkan sangat bervariasi, disesuaikan dengan kalangan-kalangan masyarakat pada umumnya. Harga yang kami tawarkan berkisar antara 39.000 – 399.000. Harga tersebut bergantung pada jenis barang, dan jenis anjing yang sesuai dengan baju dan ukuran tersebut.
Place
Produk-produk kami eksklusif karena merupakan produk yang kami desain sendiri, dengan desainer kami yang berkualitas. Produk kami tesebar di outlet-outlet BarQ yang berada di kota-kota besar di Indonesia, antara lain Jakarta, Bali, Medan, Surabya, dan Ujung Pandang.
Promotion
Promosi yang kami terapkan antara lain dengan pemasangan iklan di majalah-majalah gaya hidup, website kami, flyer dan brosur yang kami sebarkan di tempat-tempat strategis, dan juga banner dan billboard di tempat strategis yang mudah dilihat orang.

keterbelakangan pendidikan indonesia

Enam puluh tahun yang lalu bangsa Indonesia melalui pemimpinnya telah menyatakan memerdekakan dirinya. Selama ini pula, benih-benih kemerdekaan masih belum sepenuhnya dirasakan oleh sebagian besar anak negeri ini. Pembangunan yang terpusat. Kesenjangan sosial yang masih tinggi. Pendidikan yang belum mencerdaskan. Hingga hilangnya kesempatan terhadap sumber kehidupan pada sebagian besar anak negeri ini.
Pendidik. Aset negeri yang menjadi tulang punggung bagi upaya pencerdasan, hingga hari ini masih berkutat pada kekurangan jumlah dan minimnya kesejahteraan bagi pendidik. Gaji guru yang masih sangat kecil, berimbas pada kualitas pendidikan. Minimnya tenaga pendidik, juga menjadikan para siswa tidak memperoleh proses pembelajaran yang berkualitas.
Begitu banyaknya unit sekolah yang masih kekurangan tenaga guru, dikarenakan guru sudah menjadi sebuah profesi, bukan lagi sebuah pengabdian. Para pendidik masih terlalu banyak berkumpul di pusat-pusat keramaian wilayah, menjadikan begitu banyaknya anak negeri yang akhirnya lebih banyak meluangkan waktunya untuk belajar secara mandiri.
Ironis. Di saat kebangkitan para pendidik, ditengah semakin minimnya para ?pahlawan tanpa tanda jasa?, masih banyak pihak, yang hanya berkutat dengan perebutan kekayaan negeri, mengkebiri kebangkitan kekritisan generasi negeri ini. Mungkin penting bagi para pendidik, agar jangan terlalu kritis dan kreatif, karena akan di?mati?kan oleh penguasa negeri.
Buku, sebagai salah satu sumber ilmu, hingga hari ini masih belum diperuntukkan bagi orang miskin. Melambungnya harga-harga buku, menjadikan buku-buku tak mampu lagi terbeli. Buku yang digunakan sebagai alat bantu belajar di sekolah pun, masih menjadi barang dagangan yang kian hari kian tak terbeli.
Indonesia harusnya mampu menyediakan buku dan bahan bacaan lain bagi generasi negeri ini dengan murah, bahkan dengan gratis. Perpustakaan sebagai media penyedia bahan bacaan, masih merupakan barang langka di beberapa wilayah.
Alam, masih sangat jauh dijadikan sebagai tempat belajar. Padahal sudah sering kali diketahui bahwa ilmu lahirnya dari apa yang diamati dari alam. Pelajar masih sangat dijauhkan dari alam sekitarnya dalam proses-proses belajar, dikarenakan sebagian besar proses belajar-mengajar berada dalam ruangan tertutup yang membutakan pelajar terhadap kondisi sekitarnya.
Begitu banyaknya ilmu yang ada di alam, dan harusnya dapat menjadi tempat menggali dan menemukan rahasia-rahasia baru, sudah saatnya mulai dibangkitkan terhadap generasi negeri ini. Begitu banyaknya peneliti asing yang masuk ke Indonesia, walau hanya dengan visa turis, telah menggali kekayaan negeri ini untuk kemudian dijadikan kekayaan intelektual asing. Akan sangat bermanfaat, bilamana rahasia kekayaan alam Indonesia, ditemukan sendiri oleh generasi negeri ini.
Belajar pada alam, selain sebagai langkah menuju pembongkaran rahasia alam, juga akan berimbas pada pemicu ruang kritis pada generasi negeri. Juga dengan belajar pada alam, akan menjadikan generasi negeri ini menjadi lebih bijak dalam menjaga tabungan kekayaan alam negeri ini, agar tak selalu dikuras oleh kepentingan-kepentingan penjajah melalui investasi maupun hutang luar negeri.
Mungkin benar bahwa Indonesia telah 60 tahun memproklamirkan kemerdekaannya. Di masa 60 tahun ini pula Indonesia sebenarnya masih dalam keterjajahan. Penguasaan pengetahuan. Penguasaan Teknologi. Penguasaan rahasia alam. Masih sangat minim oleh generasi negeri ini.

ironi di hari pendidikan nasional

Pendidikan. Sebuah kata yang merupakan penjelasan atas sebuah cita-cita dasar perintis kemerdekaan negeri ini. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, sangat jelas tercantumkan bahwa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa-lah negeri ini menyatakan kemerdekaannya.
Hari Pendidikan Nasional yang diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya telah menjadi momentum untuk memperingatkan segenap negeri akan pentingnya arti pendidikan bagi anak negeri yang sangat kaya ini. Di tahun 2003, telah dilahirkan pula Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional melalui UU No. 20 tahun 2003 yang menggantikan UU No. 2 tahun 1989. Tersurat jelas dalam UU tersebut bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Hingga hari ini, rakyat Indonesia yang sempat tersentuhkan oleh aroma pendidikan masih sangat sedikit jumlahnya. Kesempatan untuk memperoleh pencerdasan, hanya berada dalam lingkaran kecil yang memiliki keistimewaan akses, keistimewaan kesempatan, serta keistimewaan kekayaan.
Mahalnya biaya pendidikan masih menjadi sebuah ganjalan dalam mengejar upaya pencerdasan rakyat. Walaupun telah beberapa tahun pemerintah mencanangkan pendidikan dasar, namun hingga hari ini, semakin banyak anak yang harus mempercepat hidupnya hanya karena tidak mampu membayar biaya pendidikan.
Di lain sisi, sarana belajar yang sangat sedikit dan dengan fasilitas minim, masih sangat banyak bertebaran di negeri ini. Pendidikan masih merupakan barang yang mahal. Sementara dari kualitas guru yang dihasilkan oleh lembaga penghasil guru, menciptakan begitu banyaknya guru hanya berpikir pada sebuah capaian tertulis, bukan pada pengembangan kemampuan berpikir anak. Telah terpenuhinnya catatan, nilai evaluasi belajar yang tinggi, hingga menjadi juaranya anak pada lomba keilmuan telah menjadikan otak anak menjadi sebuah memori komputer yang tak memiliki sebuah kemampuan berkreasi.
Dari kesemuanya, kemudian dunia pendidikan semakin ditekan dengan kepentingan pemodal yang menciptakan kebutuhan pekerja, bukan manusia pemikir, sehingga pendidikan hanya diarahkan pada memenuhi kebutuhan lapangan kerja, tidak untuk menghadirkan ruang aktivitas baru dalam penjalanan kehidupan.
Kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan dasar pun hingga saat ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Masih terlalu banyak penduduk Indonesia yang belum tersentuh pendidikan. Selain itu, layanan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan bermutu pun masih hanya di dalam angan. Sementara di berbagai daerah, pendidikan pun masih berada dalam kondisi keprihatinan. Mulai dari kekurangan tenaga pengajar, fasilitas pendidikan hingga sukarnya masyarakat untuk mengikuti pendidikan karena permasalahan ekonomi dan kebutuhan hidup. Pada beberapa wilayah, anak-anak yang memiliki keinginan untuk bersekolah harus membantu keluarga untuk mencukupi kebutuhan hidup karena semakin sukarnya akses masyarakat terhadap sumber kehidupan mereka.
Belum lagi bila berbicara pada kualitas pendidikan Indonesia yang hanya berorientasi pada pembunuhan kreatifitas berpikir dan berkarya serta hanya menciptakan pekerja. Kurikulum yang ada dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini sangat membuat peserta didik menjadi pintar namun tidak menjadi cerdas. Pembunuhan kreatifitas ini disebabkan pula karena paradigma pemerintah Indonesia yang mengarahkan masyarakatnya pada penciptaan tenaga kerja untuk pemenuhan kebutuhan industri yang sedang gencar-gencarnya ditumbuhsuburkan di Indonesia.
Pendidikan juga saat ini telah menjadi sebuah industri. Bukan lagi sebagai sebuah upaya pembangkitan kesadaran kritis. Hal ini mengakibatkan terjadinya praktek jual-beli gelar, jual-beli ijasah hingga jual-beli nilai. Belum lagi diakibatkan kurangnya dukungan pemerintah terhadap kebutuhan tempat belajar, telah menjadikan tumbuhnya bisnis-bisnis pendidikan yang mau tidak mau semakin membuat rakyat yang tidak mampu semakin terpuruk. Pendidikan hanyalah bagi mereka yang telah memiliki ekonomi yang kuat, sedangkan bagi kalangan miskin, pendidikan hanyalah sebuah mimpi. Ironinya, ketika ada inisiatif untuk membangun wadah-wadah pendidikan alternatif, sebagian besar dipandang sebagai upaya membangun pemberontakan.
Dunia pendidikan sebagai ruang bagi peningkatan kapasitas anak bangsa haruslah dimulai dengan sebuah cara pandang bahwa pendidikan adalah bagian untuk mengembangkan potensi, daya pikir dan daya nalar serta pengembangan kreatifitas yang dimiliki. Sistem pendidikan yang mengebiri ketiga hal tersebut hanyalah akan menciptakan keterpurukan sumberdaya manusia yang dimiliki bangsa ini yang hanya akan menjadikan Indonesia tetap terjajah dan tetap di bawah ketiak bangsa asing.
Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana sistem pendidikan di Indonesia menciptakan anak bangsa yang memiliki sensitifitas terhadap lingkungan hidup dan krisis sumber-sumber kehidupan, serta mendorong terjadinya sebuah kebersamaan dalam keadilan hak. Sistem pendidikan harus lebih ditujukan agar terjadi keseimbangan terhadap ketersediaan sumberdaya alam serta kepentingan-kepentingan ekonomi dengan tidak meninggalkan sistem sosial dan budaya yang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Kecerdasan adalah sebuah jalan menuju kemerdekaan sejatinya bagi negeri ini. Pendidikan adalah jalan menuju pembebasan. Pembodohan akan terus berlangsung bilamana penghuni negeri ini masih belum tersadarkan bahwa saat ini Indonesia sedang berada dalam belenggu penjajahan, dengan ditutupnya jalan menuju kecerdasan di negeri ini.
Hari Pendidikan Nasional tahun ini di tengah-tengah pertarungan politik Indonesia sudah selayaknya menjadi sebuah tonggak bagi bangkitnya bangsa Indonesia dari keterpurukan serta lepasnya Indonesia dari penjajahan bangsa asing. Sudah saatnya Indonesia berdiri di atas kaki sendiri dengan sebuah kesejahteraan sejati bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Monday 28 September 2009

international marketing

According to an annual survey the prtion of multinationals citing transfer pricing as the most important issue in terms of taxation has grown from one-half to two-thirds, and at the subsidiary level this importance is even more pronounced. Transfer prices can be based on costs or on market prices. The cost approach uses an internally calculated cost with a precentage markup added. In general cost-base prices are easier to manipulate because the cost-base itself maybe anyone of these three full cost, variable cost, or marginal cost. Market conditions in general and those relating to the competitive situation in particular, are typically mentioned as key variables in balancing operational goals and tax considerations. In some market especially in the Far East, competition may prevent the international marketer from pricing will. Prices have to be adjusted to meet local competition with lower labor costs.
Underpricing means that the seller is earning less income then it would otherwise receive in the country of origin and is paying duties on a lower based price on entry to the destination country.
Economic conditions in a market, especially the imposition of controls on movements of funds , may require the use of transfer pricing to allow the company to repatriate revenues.
A new dimension is emerging with the increase in e-commerce activities. Companies have to be particularly explicit on how pricing decision are made to avoid transfer price audits.
International transfer pricing objectives may lead to conflicting objectives especially if the influencing factors vary dramatically from one market to another. Specific policies should therefore exist that would motivate subsidiary managers to avoid making decisions would be in conflict with overall corporate goals.
Three philosophies of transfer pricing have emerged overtime :
1. Cost-base (direct cost or cost-plus)
2. Market base (discounted “dealer” price derived from a market prices)
3. Arm’s-length price, or the price that unrelated parties would have reached on the same transaction. The rationale for transferring at cost is that it increases the profits of affiliates, and there profitablity will eventually benefit the entire corporation. In most cases, cost-plus is used, requiring every affiliate to be a profit center. Deriving transfer prices from the market is the most marketing oriented method because it takes local conditions into account. Arm’s-length pricing is favored by many consituents, such as goverments, to ensure proper intracompany pricing. However, the method becomes difficult when sales to outside parties do not occur in a product category. It is often difficult to convince external authorities that through negotiation occurs between two entities controlled by the same parent. The effect of environmental influences in overseas markets can be alleviated by manipulating transfer prices at least in principal.

improving the indonesian education system

As we all can see, the education situation in Indonesia is constanly reduce its own credibility. Eventhough, the universities and other education institutions have enriched trusts and credibilities by doing some contracts with non-domestic investors to come and invest their fund for Indonesian students. It is a very contradictive part and yet surprising. Thousands of people couldn’t taste the schools’ condition, having school mates, or hanging out in malls. They have to work in order to help their parents looking for food and shelter. On the other hand, also thousands of people who is supposed to consider them as “lucky person”, have a chance to zip the education, flew over the world, to study in some countries such as USA, Australia, Singapore, France, China, and so on. What a sad part, is it? Most of the students said that the education system in Indonesia is not as good as other countries’.
So, is the Indonesian education system really that bad? Apparently not, many students who have graduated years ago, could have the same, or even higher position in a company instead of people who enrolled in other countries’ colleges or institutions. Why? Maybe the answer is in the teachers. Teachers are assumed and expected to be the students’ second parents when they are in school. In that case, there is another bond that tide the students with their teachers. In this modern century, the conventional and dictator styles are not the most popular as they were. Teachers must come to students with psychological and mentally affairs that might be interesting to them. And also, teachers must have a Bachelor Degree or other appropriate Degree to support their knowledge in giving it out to students. Government could also has a role, government could presents a fun training for teachers all over areas, including outbounds or ret-reats. That part is also supported by a different and modern teaching method, which is the democratic method. It could be combined with other methods as long as the students need them.
Schools and education institutions must refer to their curriculum as a basis. Usually the students evaluation came back to the schools’ curriculum and whether it could matched the lessons with children’s ages. Normally the schools do an evaluation to know their students’ abilitites in order to put them in the matched classes. Teachers and other elements could encourage the students to jpin the competition which the students could have a personal gains such as responsibility, patient, critical, and competitive.
The rules have an important role in doing some character searching among the students. They began to ask themself why did they were born with this shape? Or why did she not get the same hair colour as her brother’s got? Those questions will be answered along with their brain development, to realise that there are goods and bads. Being discipline will help them walking through the path, as they have themselves in making decisions. Some common rules in education institutions are, short hair for men, and to use an appropriate wardrobes, with clean and neat appearances. If we all could applied those factors, the Indonesian students will have another image of institutions, gain trusts and confidence. Although, the main factor will be depending on the students’ will and also their nationalism among people.

global pricing strategy

1. “Sometimes price should be wrong by design”
Sometimes design can determines the price, so if the design is not quiet good, the price should not be too high. If your price is high but the design is not as good as it should, the price should be wrong, because it cannot convince the consumers and the customers to buy your product.

2. The issue of standard worldwide pricing is mostly a theoretical one because of the influence of the factors already discussed. However, coordination of the pricing function is necessary, especially larger, regional markets such as the Europian Union, especially after the introduction of the euro. With more global and regional brands in the global marketer’s offering, control in pricing is increasingly important. This has to be balanced against the need for allowing subsidiaries latitude in pricing so they can may quickly react to specific market conditions. Studies have shown that foreign – based multinational corporations allow their U.S subsidiaries considerable freedom in pricing. This has been explained by the size and unique features of the market.

3. To convince the administrators that the price relief is fair to the company and also in the best interest of the host country is to compare the profit of the product selling in the subsidiaries or in other countries with the product selling in the host country. However, with that way the administrators can see the diffrences and also they are convinced that the price relief is fair to the company and also in the host country.

4. The element of pricing that can be standardized is cost, because cost is frequently used as a basis for price determination largely, because they are easily measured and provide a floor under which prices cannot go in a long term. And also pricis cannot be increased due to economic conditions.
Inflationary environments call for constant price adjustments : in markets with hyperinflations, pricing maybe in a stable currency such as the US Dollar or the Euro with daily translation into the local currency.


5. The Euro will push national markets closer together. First and foremost, in this area is the transparency to consumers of a single currency and a single cross-border price. The euro combined with the growing use of e-business, for example, will allow consumers in Barcelona to surf the Web for the cheapest source of fresh seafood delivered from anywhere within the EU12. Although theoretically possible before, the quotation of prices by individual currency and complexity of payment often posed a barrier – somewhat real, somewhat imagined – to cross-border purchasing. This barrier no longer exists, as consumers are now able to demand the highest quality product and service at the lowest price from business throughout the European community.

6. The advantages of countertrade :
• Permits the covert reduction of prices
• Viewed by firms and nations alike as an excellent mechanism to gain antry into new market
• Countertrade welcomes new buyers and set itself apart from the competition
• Ensure the quality of an international transaction
• Can be equated to an exchange of hostages that ensures that all parties involved live up to their agreement
The drawbacks of countertrade :
• Requires that accounts must now be settled on a country-by-country or even transaction basis, trade then results only from one another rather than from competition
• Uncompetitive goods may be marketed
• The ability of countries and their industries to adjust structually to more efficient production may be restricted
• Can be seen as eroding the quality and efficiency of production and as lowering word consumption

english communications II

Music is very important because it puts life and excitement into the world. The first way is with creativity. Music allows people to express their creativities in many ways such as melodies and lyrics. Sometimes musicians make songs based on what they feel. The melodies and lyrics show their true feelings, whether they are sad, happy, confused, dilemma, or anything else. People could show their talents, such as playing musical instruments, singing techniques, and arrange a music into one piece of art. With various of melodies, it could enable people to invent many kind of musics, along with the beat and the rhythym. Music is universal, it could be listened and understood by people all over the world, and sometimes delivers a message that contains love, peace, and other issues. Heal The World by Michael Jackson is one of thousands examples of song that contain peace issue. Music could also unite people from different countries without concerns about nations, races, religions issues. Music could be a profession too. People could earn money from being a musician by making albums, making concerts, and so on. Musicians become popular when other like their songs and it makes people knows about the musician. Also, it could gain personal and public achievements such as personal satisfaction and awards.

dunia pendidikan indonesia yang sedang dilanda krisis

DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA YANG SEDANG DILANDA KRISIS
Pendidikan merupakan hak asasi setiap generasi. Pendidikan merupakan sebuah proses pembangunan kerangka berpikir manusia sejak ia berada di permukaan bumi. Undang-Undang Dasar negeri ini telah mengamanatkan agar pendidikan merupakan salah satu hak dasar yang harus diterima oleh warganya.
Kondisi kekinian dunia pendidikan di negeri ini sangatlah mengiris keyakinan. Proses-proses pendidikan yang terbangun adalah sebuah ruang terbatas bagi penciptaan mesin-mesin (robot) pekerja yang hanya memiliki kemampuan berpikir statis, bukan pada sebuah proses penciptaan manusia pemikir yang sangat diperlukan untuk kelangsungan kehidupan di permukaan bumi ini.
Tingginya biaya pendidikan telah menjadi sebuah permasalahan pertama di dunia pendidikan. Pendidikan menjadi hanya milik kelompok kelas menengah dan atas, sedangkan pada warga miskin, pendidikan menjadi sebuah barang yang sangat sukar untuk dijangkau. Walaupun telah ada sebuah pijakan dengan berbagai slogan, semisal wajib belajar 9 tahun hingga pendidikan gratis, namun kenyataannya sekolah sebagai wadah pendidikan telah menjadi media bisnis.
Semakin menurunnya kualitas pembelajaran di dalam lingkungan sekolah telah menjadikan semakin suburnya bisnis-bisnis pendidikan luar sekolah yang senyatanya hanya untuk menjadikan pendidikan dimiliki hanya oleh mereka yang punya kekayaan. Kursus, bimbingan belajar, hingga bimbingan keterampilan telah menjadi menu pokok bagi anak, bukan lagi menjadi menu sampingan, dikarenakan kualitas pembelajaran di sekolah yang tak mampu memenuhi hal tersebut.
Ketika memandang pengelolaan pendidikan hari ini, maka sangat terlihat bahwa kualitas guru yang hadir hari ini adalah buah dari sebuah produk yang tidak sempurna. Hilangnya nilai-nilai kemanusian pada sebagian guru, lebih disebabkan karena tekanan kehidupan yang dimiliki oleh para guru ditambah dengan minimnya pengetahuan dan kreatifitas yang dimiliki. Tingginya biaya untuk menjadi guru hingga rendahnya gaji guru telah menumbuhkan hilangnya rasa kemanusiaan dari dunia pendidikan. Ditambah dengan sebuah kurikulum pendidikan guru yang bersifat kinetis mekanis, telah membangun dinding pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif dari seorang guru.
Sudah saatnya dunia pendidikan negeri ini meletakkan kembali cita-cita pendidikan yang pernah digaungkan sebelum negeri ini merdeka. Pendidikan di negeri ini sudah saatnya bukan untuk mengekor pada kepentingan negara utara. Begitu banyak kekayaan alam negeri ini tentunya akan menghasilkan lebih banyak pemikir-pemikir baru yang akan lebih baik dibandingkan pemikir di negara utara. Memperbaiki sistem pengelolaan pendidikan, mulai di wilayah pendidik, hingga pada fasilitas pendidikan, harus menjadi agenda utama. Mendekatkan kembali pendidikan negeri ini pada budaya dan alam negeri ini tentunya akan menghasilkan suasana negeri yang lebih baik.
Dan penting bagi mereka yang telah pernah memperoleh pendidikan untuk terus bergerak, berjuang dan menyuarakan ketidakadilan di negeri ini agar kemudian di generasi mendatang akan tercipta generasi yang dekat dengan alam, menghargai arti kemanusiaan, mandiri, berkecukupan dan demokratis.

Leadership

LEADERSHIP
Definisi mengenai leadership/kepemimpinan adalah sebuah proses tentang bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan dan juga mengarahkan sebuah organisasi sehingga menjadi lebih terukur, jelas dan masuk akal.
Definisi dari pemimpin itu sendiri adalah seseorang yg mempunyai inspirasi dan dalang dari semua pekerjaan. Orang tersebut adalah seseorang yang mempunyai kombinasi antara kepribadian dengan kemampuan dengan atribut antara lain kepercayaan, nilai-nilai, etika, karakter, pengetahuan, dan kemampuan sehingga dapat membuat orang lain mengikuti arahannya dan bersama-sama berupaya mencapai tujuan bersama.
Ada beberapa mitos mengenai menjadi seorang pemimpin. Anda akan menemukan beberapa akan benar untuk sebagian orang dan beberapa lainnya salah dan tidak masuk akal.
- Laki-laki lebih baik menjadi pemimpin daripada perempuan
- Anda harus populer untuk menjadi pemimpin yang baik
- Anda harus mendapatkan nilai A untuk semua pelajaran di sekolah untuk menjadi pemimpin
- Anak sulung akan menjadi pemimpin yang lebih baik dibanding adik-adiknya
- Anda harus dipilih untuk menjadi pemimpin
- Anda harus menjadi diktator untuk menjadi pemimpin
- Anda perlu menjadi dewasa untuk menjadi pemimpin
Ada beberapa kriteria menjadi seorang pemimpin yang baik, antara lain :
1. Memiliki visi. Pemimpin memiliki rasa jelas di mana mereka ingin pergi dan bagaimana mereka berniat menuju ke sana.
2. Membuat keputusan. Pemimpin tidak takut untuk membuat keputusan sulit atau tidak populer karena mereka percaya diri dan kemampuan mereka. Jika keputusan yang ternyata salah, mereka belajar dari itu dan tidak melakukan hal yang sama.
3. Mengambil risiko. Pemimpin mempunyai keberanian untuk bertindak dalam situasi di mana hasil yang tidak terjamin. Mereka bersedia untuk menghadapi kegagalan.
4. Memotivasi orang lain. Pemimpin dapat memberikan dengan jelas visi dan cita-cita mereka untuk orang lain, meyakinkan mereka dengan nilai ide-ide mereka. Mereka dapat menginspirasi orang untuk bekerja menuju tujuan umum dan untuk mencapai hal yang mereka pikir tidak dapat mereka lakukan sebelumnya.
5. Membangun tim. Pemimpin produktif membuat tim yang menarik dari awal. Mereka efektif dalam kerjasama tim pelatih, konsensus, dan penyelesaian konflik.
6. Memiliki pengetahuan sendiri. Pemimpin mengetahui kekuatan, kelemahan dan dapat melihat perilaku mereka sendiri secara objektif. Mereka mengakui kekurangan, membuka diri untuk masukan, dan bersedia untuk membuat perubahan bila diperlukan.
7. Tampilan integritas. Pemimpin harus dapat dipercaya sebelum orang lain dapat mempercayai mereka.
8. Mau untuk terus belajar. Pemimpin memiliki keinginan untuk belajar dan terus tumbuh dan terbuka untuk ide-ide baru.
9. Berkomunikasi secara efektif. Pemimpin dapat menyampaikan ide-ide untuk beragam individu dan menyesuaikan gaya mereka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
10. Membantu orang lain berhasil. Pemimpin memberdayakan orang lain dan meolong mereka menemukan kredibilitas mereka sendiri.
Kepemimpinan mengalir dari inti kepribadian dan tidak dapat diajarkan, meskipun mungkin dapat ditingkatkan melalui coaching atau mentoring.
Company Profile
Perusahaan BarQ Corporation bergerak di bidang usaha retail khususnya retail busana untuk hewan peliharaan khususnya anjing. Toko-toko kami tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bali, Medan, Surabaya, dan Ujung Pandang. Terletak di mall-mall yang berada di kawasan startegis kota-kota tersebut, membuat para pengunjung atau pemburu benda-benda untuk hewan kesayangan mudah untuk mendapatkannya.
Dewasa ini pemilik-pemilik hewan peliharaan khususnya anjing sangat memperhatikan penampilan hewan peliharaannya. Banyak yang sengaja menyamakan penampilan anjingnya dengan dirinya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai foto-foto selebritis yang terlihat membawa anjingnya jalan-jalan dengan penuh gaya yang membuat orang-orang yang melihat semakin tertarik dengan hewan tersebut.
Busana yang terdapat di toko-toko retail kami sangat bervariasi dan beranekaragam. Berbagai model dengan berbagai jenis dan ukuran tersedia di toko kami. Berbagai model tersebut kami dapatkan dengan cara mendesain sendiri, dan ada juga yang kami impor dari toko-toko luar negeri seperti dari Singapura, Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan masih banyak lagi.
Produk lokal kami didesain oleh desainer kami yang telah berpengalaman dan berkualifikasi internasional. Produk-produk tersebut memiliki keunggulan antara lain, bahan yang berkualitas tinggi, model yang selalu berganti setiap bulan sekali, dan juga berbagai ukuran yang sesuai dengan ukuran hewan peliharaan anda.
Untuk anjing yang berukuran kecil seperti Shih Tzu, Pomeranian, Yorkshire Terrier, Maltese, dan lain-lain, kami memiliki berbagai jenis busana, dengan berbagai aksesoris sebagai pelengkap yang sesuai untuk mempercantik atau mempergagah anjing anda. Aksesoris tersebut antara lain, kalung leher, tali untuk berjalan-jalan, topi, sepatu, hingga gelang-gelang. Barang-barang tersebut juga berlaku untuk anjing-anjing berukuran besar seperti Golden Retriever, Labrador, Herder, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, untuk memenuhi permintaan dari para pemilik anjing tersebut untuk mendapatkan akses untuk membeli dengan mudah tanpa harus ke luar negeri, maka kami berinisiatif untuk menyapa para penggemar dengan menluncurkan toko-toko kami dengan beragam busana dan aksesoris yang sangat mumpuni.

barQ

Background

Logo
Perusahaan kami memilih logo yang berkaitan langsung dengan apa yang kami tawarkan. Pemilihan desain, warna, dan gambar merupakan pilihan yang telah kami seleksi dengan sama sehingga mampu mewakili apa yang hendak kami ajukan untuk masyarakat target kami pada umumnya.
Pemilihan warna-warna antara lain, kuning, pink, merah, mewakili keceriaan yang kami tawarkan untuk para pemilik serta hewan peliharaan mereka. Kami anggap warna-warna tersebut menampilkan sisi keriangan, serta kebahagiaan yang muncul antara pemilik dengan hewan peliharaannya yang ingin kami serap.
Ikon atau gambar anjing kecil yang menghiasi sebagian besar logo tersebut mencerminkan target kami untuk menjual segala bentuk busana serta aksesoris yang kami tawarkan untuk hewan kesayangan khususnya anjing. Selain itu, kami anggap ikon anjing tersebut mampu mewakili apa yang kami inginkan untuk tertanam dalam benak masyarakat, bahwa produk-produk kami sangatlah unik dan eksklusif, dan belum banyak yang terjun dalam bidang ini.
Kalung leher yang dipakai oleh ikon kami itu, disertai dengan penulisan line BarQ yang berwarna merah, kami anggap mampu menjadi daya tarik tersendiri. Pemilihan warna merah dengan tulisan yang ditebalkan akan membuat seseorang langsung melihat kepada brand kami yaitu BarQ, sehingga mereka dapat langsung menentukan brand perusahaan kami,serta dengan ikon kami yang merupakan daya tarik yang mampu menggugah benak target konsumen.
Desain yang inovatif, dengan tampaknya dua buah lingkaran masing-masing berwarna kuning dan pink, serta anjing kecil yang menghiasi sebagian besar logo tersebut, menampilkan kesan bahwa anjing kecil itu seperti “mengintip” dengan rasa tertarik. Penulisan BarQ tepat di bagian dada anjing tersebut semakin membuat gambar tersebut “hidup” dengan caranya sendiri, sehingga mampu membuat target konsumen untuk bebas mengartikan dan mengekspresikan dengan caranya masing-masing.
Kartu Nama
Desain kartu nama yang kami pilih, sebenarnya sangat sederhana. Dengan logo BarQ di sebelah kiri kartu nama tersebut yang mendominasi kartu tersebut, serta dengan deskripsi personal yang berada di sebelah kanan atas, dan detail perusahaan seperti alamat, nomor telepon, dan sebagainya, kami rasa sudah cukup mewakili apa yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat.
Pemilihan warna merah untuk nama personal sehingga masyarakat akan dapat langsung membedakan dan tidak perlu bingung untuk mencari-cari nama personal tersebut. BarQ Corporation untuk font, kami pilih berwarna pink, sehingga mencerminkan logo perusahaan yang sesuai dominasi warnannya dengan nama perusahaan.
Sedangkan untuk bagian belakang dari kartu nama tersebut, kami memilih latar belakang warna kuning, dengan deskripsi produk-produk apa saja yang kami tawaran secara simpel. Warna merah dengan bullet points untuk menggambarkan jenis produk yang kami tawarkan menciptakan sesautu yang kontras dengan warna kuning sebagai latar belakang tersebut, sehingga target konsumen dapat langsung melihat dengan jelas apa yang kami tawarkan.
Amplop
Desain amplop kami buat dengan semenarik mungkin, dengan harapan, pada saat masyarakat menerima amplop tersebut, entah untuk keperluan apa saja, akan langsung tertarik dengan pilihan warna-warna ceria yang menghiasinya. Logo serta detail perusahaan kami tempatkan di sudut kiri atas amplop tersebut. Serta untuk nama dan alamat yang kami tuju, kami tempatkan tepat di bawah logo dan detail perusahaan kami. Di bagian tengah amplop, dengan tujuan agar tidak terlalu banyak ruang kosong, kami tempat beberapa ornamen bulat yang senada warnanya dengan warna logo kami, yaitu pink dan kuning. Di sudut kanan bawah, kami menempatkan poin-poin yang kami tawarkan dan layanan yang kami sediakan di outlet kami, seperti wardrobe (busana), accessories (aksesories), dan kami juga menerima refund (pengembalian uang) dengan beberapa ketentuan serta kondisi yang berlaku.

Kop Surat
Kop surat yang kami desain sebenarnya sangat sederhana, dan sedikit banyak memiliki persamaan dengan kartu nama. Hal ini dapat dilihat dari logo BarQ yang ditempatkan di sebelah kiri tengah dari kop tersebut, selanjutnya di sebelah kanan ditempatkan nama perusahaan yaitu BarQ Corporation disertai dengan detail dari perusahaan kami. Perbedaan yang mungkin mencolok mungkin dengan terdapat dua buah garis agak tebal yang berwarna pink, dengan panah di kedua ujung sisinya. Hal ini kami anggap mewakili suatu hubungan antara BarQ dengan pelanggannya yang akan terus berjalan dengan baik.

Sunday 27 September 2009

cultural anthropology

ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kebudayaan Betawi
Bahasa
Menggunakan bahasa Indonesia, tapi dengan pencampuran dialek Betawi.

Sistem Teknologi & Alat Produksi
Sisten teknologi dan alat produksi suku Betawi berjalan dengan baik dan maju.

Sistem Mata Pencaharian
Masyarakat Betawi lebih berprofesi sebagai guru, pendidik, pedagang, petani, dan peternak sapi perah.

Organisasi Sosial
Dewasa ini terdapat banyak organisasi masyarakat Betawi antara lain Forum Betawi Rempug, FORKABI, dll.

Sistem Pengetahuan
Masyarakat Betawi tidak sedikit yang berhasil, contoh Fauzi Bowo, Mohammad Husni Thamrin, Ismail Marzuki, Nasir, dan masih banyak lagi.

Sistem Religi
Sangat kuat memeluk agama Islam dan ajaran dari orangtua mereka.


Kesenian
Gambang Kromong, Rebana, Keroncong Tugu, Tanjidor, Lenong.

introduction to sociology

Analisa Artikel
Bencana Situ Gintung
Tanggul Situ (Danau) Gintung yang terletak di daerah Cirendeu, Ciputat di Tangerang Selatan jebol. Air pun mengalir keluar dan menggenangi perumahan warga. Sampai berita ini dibuat korban tewas sudah mencapai lebih dari 70 orang.
Bencana jebolnya tanggul terjadi pada hari jumat tanggal 27 maret 2009 sekitar pukul 05.00. Sebelumnya pada hari Kamis, 26 Maret 2009, hujan memang turun cukup deras.
Kebetulan saya berada di sekitar lokasi karena memang rumah kami melewati daerah jalan Ciputat Raya. Hujan yang datang membuat banjir di jalan raya, sehingga perjalanan pulang yang biasanya ditempuh 45 menit (dari Lebak Bulus ke Ciputat = 5 km) menjadi lebih dari 2 jam.
Lokasi yang terkena bencana antara lain pemukiman warga kampung Poncol, pemukiman warga kampung Gintung, kampus Universitas Muhammadiyah, perumahan Cirendeu Permai dan perumahan Bukit Pratama. Kedalaman Situ Gintung ialah 10 meter dengan luas 21 hektar. Tempat ini dibuat pada tahun 1932 oleh pemerintahan Belanda. Tanggul ini memang kelihatan sudah mengalami keretakan sehingga warga sekitar pun meminta perbaikan kepada pemeritah tetapi sejauh ini belum ada tanggapan berarti.
source : http://oneunitedearth.com/2009/03/28/bencana-situ-gintung/
Analisa :
Satu hal yang muncul dalam benak setiap orang pada saat mendengar bencana bobolnya tanggul Situ Gintung tentu saja bahwa bencana akan datang tanpa mengenal orang, waktu maupun tempat. Bagaimana tidak ? Tidak akan ada orang menyangka bahwa akan terjadi suatu tsunami berukuran sedang di lokasi yang bahkan tidak berdekatan dengan laut. Bencana ini tentu saja mengingatkan semua orang untuk lebih dekat kepada Tuhan YME dan lebih sadar bahwa hidup hanya sementara dan perlu diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Selain itu sisi lain yang perlu diperhatikan tentu saja adalah kinerja pemerintah dalam pemeliharan Tanggul Situ Gintung. Apabila pemerintah lebih tanggap dalam merawat dan mengawasi kondisi tanggul, maka bencana ini mungkin saja tidak akan terjadi. Pemerintah cenderung lalai dalam melakukan pengawasan, sehingga mereka tidak sadar bahwa keadaan Tanggul Situ Gintung sudah mengalami keretakan di beberapa bagian. Keluhan masyarakat bahwa pihak pemerintah justru terlihat bersikap masa bodoh tentu saja semakin menurunkan wibawa pemerintah. Akibatnya terjadilah bencana Situ Gintung ini yang menghabiskan banyak korban jiwa, ironisnya pada akhirnya justru pihak pemerintah pula yang akan kerepotan dan mengeluarkan banyak biaya dalam menangani bencana ini. Apabila suatu tindakan kecil dari pemerintah untuk memperbaiki tanggul dilakukan tentu saja akan mencegah bencana ini dan pemerintah tidak perlu melakukan pengeluaran-pengeluaran lain. Pada akhirnya bencana ini mengajarkan kita semua untuk berkaca pada diri kita sendiri dan tentu saja pemerintahan negara kita tercinta Indonesia.

Saturday 26 September 2009

Introduction

okay, i will begin this post with an introduction. well, if its similar to your bros or sis', im very sorry.
i almost ran out of words, so lets begin with a quick and simple way.

my name is Yohanna Tjahyadi, and i was called Yoan as my nickname. currently im studying at LSPR Jakarta, majoring in Marketing Communications.

well, my blogs will be filled with my assignments, as my lecturer told me to do so. and lets get the positive ways, perhaps you could copy and paste my assignments onto yours.

no, im joking :D

hmm.. these assignments were given since i was at my first semester in LSPR. now im at semester 5, so you could imagine how did these assignments were killing me. thank god im still alive happily now.


so, lets off to the main subject, which why i created this blog. haha